Kutekan sedikit pahanya ke arah dadanya. Bokep hijab Lina menoleh, menutup telepon dan tersenyum. Tanpa skenario, Lina telah merebahkan tubuhnya. “Kepalang tanggung”, begitu pikirku pada akhirnya. Eh, dasar sudah kebelet kali, Yuni menyambut tantanganku, setelah menutup telepon, dia mengetuk pintu kamarku. Kupikir ada baiknya melepaskan ketegangan, karena besok hari terakhir di Ambon (setelah itu aku belum pernah ke Ambon lagi hingga sekarang Ambon dilanda tragedi)Di tempat karaoke, aku datangi bartender yang juga merangkap petugas hotel. Kemudian Lina berdiri di tempat tidur, dengan agak terburu dia loloskan celana jeans ketatnya. Kusorongkan penisku dengan pelan dan jantan. “Nova..”
“Lina..”
Tangan lembutnya menyambut tanganku yang mulai dingin.“Duduk dulu Mbak..”, kataku sok santai sambil melangkah ke arah kamar mandi. Ternyata Lina adalah seorang wanita panggilan khusus tamu penting hotel. “Ada apa Lex?”
“Liat cewe sebelah kananmu, tempat duduk paling ujung !”
“Iya, kenapa Lex?”, tanyaku setelah melihat seorang wanita bertubuh sintal, berbaju rapi bercelana jeans ketat.




















