“Ya entahlah”, jawab saya. Saya tidak mau tahu soal sewa kamar, minum, makan malam dan sebagainya.Semua aturan ini saya buat dari hasil pengalaman menjadi pelacur selama 3 tahun (saya berniat berhenti menjadi pelacur dua tahun lagi, bila modal saya sudah cukup). Bokepindo Dan ketika saraf tubuh saya tak lagi kuat menampung muatan listrik itu, saya berbisik..“Dik Mul, tembak sekarang ya!”
Dan Mulyono mempercepat gesekan kemaluannya, sampai pada puncaknya kakinya mengejang. Saya tidak pernah diskriminasi, apakah pembeli saya itu seorang pejabat atau konglomerat. Seorang notaris dan sekarang sedang merintis membuka kantor pengacara.Pekerjaan resmi (pekerjaan tidak resmi saya adalah pelacur) ini cocok dengan pendidikan saya. Dia terlihat gelagapan juga. Tiap hari Selasa dan Kamis, dia akan sarapan kedua. Saya tidak pernah diskriminasi, apakah pembeli saya itu seorang pejabat atau konglomerat. Itu terjadi waktu saya bangun pagi. “Luar biasa!” mengatakan demikian sambil menggelengkan kepalanya.Atau ada yang menganggukkan kepala, “Biasa!”. Lalu berapa gajinya?