Masukkan, cepat masukkan.”Naralita menelentangkan tubuhnya. Bokep twitter Tanpa menunggu jawabanku, tangan Naralita langsung meraihnya. Tanganku mulai nakal mencari selangkangan Naralita. Rambutnya tidak terlalu tebal namun datarannya cukup mantap untuk mendaratkan pesawat “cocorde” milikku. Aku mengunci dan menutup kelambu ruangan. Setahun setelah aku menikah, isteriku melahirkan anak kami yang pertama. “Ada apa Na, malam-malam begini.”
“Mas Danu, tinggal sendiri di kantor?”
“Ya, Dari mana kamu?”
“Sengaja kemari.”
Naralita mendekat ke arahku. Aku bertemu dengan sahabatku Naralita sekarng dia sudah berkeluarga dan menetap di Palembang, suatu hari aku bertemu dengannya lagi saat di maen ke Yogya dengan anaknya yang masih keci dan suaminya, wajah dan bentuk Naralita masih seperti dulu pertma aku kenal dia , kulitnya putih, bibirmya tipis merah merona rambutnya yang panjang, dan tubuh yang terawat.Perjumpaan di Yogya ini mengingatkan peristiwa sepuluh tahun lalu ketika ia masih kuliah di sebuah perguruan tinggi ternama di Yogya. “Ada apa Na, malam-malam begini.”
“Mas Danu, tinggal sendiri di kantor?”
“Ya, Dari mana kamu?”
“Sengaja kemari.”
Naralita mendekat ke arahku.




















