“Tdk bu… hanya ada sesuatu yg ketingalan dan harus aku ambil,” katanya bergegas melintasku.Saat itu kami bersenggolan. Aku membalas dgn senyum.Aku kembali ke dapur untuk meneruskan memasak. Bokeb Kenapa td aku diam saja dan tdk memberikan perlawanan apa-apa? Wildang mengertio, kalau aku sudah bugil. Kok aku bisa bermanja ya? Ingin aku memanggilnya kembali, tp aku malu hati. Terlalu sering aku mendengarkan desahan desahan kenikmatan dari putriku. Dari sisi agama mungkin tdk. Bukankah wajar saja pengantin baru dan kemudian seorang isteri memanjakan dirinya kepada suaminya dan suami memberikan kemanjaan kepada isterinya? Duuuuhhh… kenapa aku jadi cemburu? Dia adalah seorang laki-laki perkasa yg selama mereka tinggal di rumahku, aku sangat menginginkannya.Aku tak mampu mengimbangi kocokannya. Terus terang aku tdk konsentrasi. Aku sangat bahagia sekali, saat putri pertamaku di wisuda, kemudian dalam hitungan bulan dia bekerja lalu dipersunting oleh suaminya dan dibawa merantau ke Kalimantan.Kebahagiaanku yg kedua, saat 2 tahun kemudian putriku yg kedua diwisuda.
