“Ton, masukkin aja titit elu ke lobang gua, gua udah enggak tahan lagi..!”
Dengan segera kuposisikan diriku untuk menembus kemaluannya, tapi ketika kutekan ujung penisku, ternyata tidak mau masuk. “Aouww Ton, kamu romantis sekali..!” katanya sambil kedua tangannya menggelayut manja melingkari leherku. Bokep crot Aku mulai berpikir jangan-jangan Ayu lebih menyukaiku. Ton.. Kubelai bulu-bulu itu sambil sesekali menyentuh klitorisnya. ouww.. Tapi aku tetap saja memandangnya ketika ia sedang berbicara, kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan sampo, kulitnya putih bersih, kakinya juga putih mulus, tapi sepertinya dadanya agak rata, tapi aku tidak terlalu memikirkannya. Aku baru tahu ternyata dia masih perawan. Dia sepertinya orang yang berjiwa seniman, pikirku. “Oh, kalau gitu nanti saya campurin obat tidur deh.” kata Ayu sambil tertawa. Begitu sampai di lantai tersebut, aku pun langsung melihatnya sedang membuka pintu ruanganya. Sementara ia sedang membuat minuman, mataku secara tidak sengaja tertuju pada rak VCD-nya, ketika kulihat satu persatu, ternyata lebih banyak




















