Kucium lipatan di belakang lututnya. Sejenak saya berhenti menjilat-jilat sisa-sisa cairan di permukaan kewanitaannya.“Aku puas sekali, Jhony,” katanya. Bokep barat Aku menunduk kembali. Terasa sangat berat menjawab pertanyaan sederhana itu. Kebasahan yang terselip di antara kedua bibir kewanitaan terlihat semakin jelas. Bila sedang berada di ruang kerjanya, belakang layar saya pun sering memandang lekukan pinggulnya ketika ia bangun mengambil file dari rak folder di belakangnya. Aku menghunjamkan hidungku lebih dalam lagi. Gerakannya lambat menyerupai bermalas-malasan. Menarik nafas berulang kali. Aku menengadah. Semakin basah. Hanya sedikit udara yang sanggup kuhirup, sesak tetapi menyenangkan. Telapaknya menginjak kursi. Aku terpana menatap keindahan dua buah bibir berwarna merah yang berair mengkilap. Aku merasa benar-benar haus dan ingin segera mendapatkan segumpal lendir yang akan dihadiahkannya untuk membasahi kerongkongannku. Terasa sangat berat menjawab pertanyaan sederhana itu. Tapi ia menepis tanganku.“Hanya lidah, Jhony! Kedua bibir kewanitaannya kuhisap-hisap bergantian.Kepala Mbak Lia terkulai di sandaran kursinya. Bagian dalamnya juga ditumbuhi tetapi tidak selebat bab atasnya, dan warna




















