Aku mengikatkan celana dalam Tante Indri untuk membekap hidungku.Kini hasrat syahwatku siap meledak. Aku ingat kondom di lantai. Bokep stw Nikmat yang tak ter-ampunkaann.. Tanganku buru-buru memasukkan kondom itu ke penisku. Kalau aku pilih pagi, aku mesti menyelesaikan tugas rumahku di siang harinya dan sebaliknya. Wwoowww.. Semestinya aku pingsan. Dan tangan kananku yang sangat bergetar saat meraih ujung dot itu mengangkatnya ke atas sambil pelan-pelan mengarahkan lubang cincin kondom di tangan kiri untuk menumpahkan isinya ke mulutku.Aku merasakan ada aliran dingin kental meleleh ke mulutku. Hhoohh.. Kemudian aku melangkah menuju tempat pakaian kotor. Aku mengambang dalam bayangan seakan Tante Indri sedang menyemprotkan cairan birahinya ke mulutku.Kucoba melarutkan rasa asin itu sebanyak yang aku bisa. Aku ingin cari pelabuhan yang nyaman untuk melepaskan birahiku. Aku pengin mulutku me-ngedot-ngedot dulu sebelum kemudian melumati kondom itu dari luarnya. Aku melumatinya. Aku ingat kondom di lantai.




















