Dokter
Miranti berhasil meraih kepuasan sebanyak empat kali sebelum kemudian
Edo mengakhiri permainannya yang selalu lama dan membuat sang dokter
kewalahan menghadapinya. Bokep montok Puas menikmati vagina itu, Edo
kembali ke atas mengarahkan bibirnya kembali ke puting susu dokter
Miranti. “Dia
kawin duluan, ah…, Emang bukan nasib saya deh, dia kawin sama seorang
om-om senang yang cuma menyenangi tubuhnya. Sebenarnya saya banyak membaca
tulisan-tulisan Ibu yang kontroversial itu, saya sangat mengagumi Ibu”,
mendadak pria itu menjadi sangat hormat. Keduanya
tampak semakin bersemangat, saling menindih bergilir menggenjot untuk
meraih tahap demi tahap kenikmatan seks itu. “Ooohh Bu dokter…, ooohh…, ibu juga pintar mainnya…, ooohh, Bu dokter cantik sekali”, balas Edo. Ia baru sadar dirinya tak
memakai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. “Aku
pernah melihatnya sendiri, Do. Edo merasakan gejala itu lalu berusaha sekuat tenaga untuk
membuat dirinya keluar juga, beberapa saat ia merasakan vagina sang
dokter menjepit kemaluannya keras diiringi semburan cairan mani yang
deras ke arah penisnya. “Aku
ingin membicarakan tentang seminar minggu depan untuk mempersiapkan
akomodasinya, untuk itu sepertinya kita perlu berbicara”.
