“Wuh, sumuk pol! Bokep hijab Warnanya putih seperti bubur kanji. Lalu kami berdua tidur kelelahan.–,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Entah apa yang kurasakan saat itu. ma..af bu” gumamku pelan sambil menundukkan wajahku. Aku mengangguk menahan kaget karena dia langsung duduk di sampingku. Tampaknya mereka bertengkar. “Heh, liatin apa!” hardik bu Bambang yang mengagetkanku. Aku hanya mengangguk tanpa mengerti maksudnya. “Air mani??” gumamku. Tanyaku pelan memberanikan diri karena aku juga penasaran. “Lho kok malah takut?? Warnanya putih seperti bubur kanji. Entah insting dari mana, aku ingin sekali memasukkan burungku ke dalam lubang itu. Aku mengaku keponakan bu Bambang dan segera membayar semua hutangnya pada bu Sri itu. Setelah mengantar bi Sri keluar, bu Bambang duduk di sofa tengah sambil menghela nafas panjang. Maklum aku sering bermain di sana. Sore sekitar pukul setengah empat, aku terbangun oleh suara telepon rumah yang berdering.




















