Dalam perjalanan hampir dua jam lebih aku hanya bisa melihat Ika dari belakang, karena aku dapat kursi paling belakang sedangkan Ika ada ditengah.Saat mendarat di Jakarta, langsung aku menghampirinya dan aku jelaskan lagi bahwa aku putuskan untuk ikut karena pentingnya rapat ini, dan Ika pun hanya mengangguk sembari menjawab “Ya Pak” dengan nada pelan, sambil dalam hati kebingungan (mungkin).Dari Airport Jakarta langsung kami menuju ke Hotel Mulia tempat kami meeting dan menuju ke salah satu Ballroom untuk mengikuti meeting. Bokef Paha yang terlihat pun tidak ada usaha untuk menutupinya. Ku lihat Ika pun beberapa kali pendah posisi, yang pasti Ika belum bisa tidur juga. V nya.Tak sabar aku langsung perlahan melepas dastenya yang lembut, dan sekali lagi Ika pun tidak menolaknya, bahkan wajahnya dibuat manja, sehingga aku tak tahan untuk menciuminya. Tangan jahil ku pun mulai meraba hingga ke arah Miss. Saya jawab nanti saya susul setelah saya menemui atasan saya di Ball room itu.Selesai berbicara dengan

















