Tinggi sedang dan hebatnya perut tidak terlalu melambung. Pelan sekali kubuka pintu, namun hanya seukuran setengah kepala. Bokepindo Kuubah posisi menjadi dog-style. Isteriku licin sekali. Luar biasa. Tapi tidak terlalu menyengat. Ehhss.. Mauuhh.. Mengerinjal pantatnya.“Esshh.. Teruss.. Ukuran rumahku cukup besar dengan masih ditambah tanah yang lumayan luas yang kubuat menjadi taman hampir mengelilingi bangunan rumah kecuali sisi kiri karena kepotong kamar-kamar pembantu dan jalan samping. Mulai melenguh. Beggiittuu.. Kujalari menuju ke telinga. Teruss jilatthh.. Paakkhh..”Kupikir bakalan selesai eh ternyata isteriku sekarang disuruh berdiri, Mr. Kupegang ujung telapak kakinya sambil aku terus menyodokinya.“Yaahh.. Tapi tidak terlalu menyengat. Lalu dia mulai mengerti dan kami saling beradu lidah dan ludah. Yaahh.. Lalu lintas tidak macet karena ini hari Minggu.Dari luar ruang tamu nampak terang disinari lampu, berarti isteriku ada di rumah. Sengaja kali ini aku tidak memberitahu agar lebih dahsyat pekikan-pekikan kangen isteriku itu. Sulit kudefinisikan.
