cantik, sehat, cerdas, berpenghasilan mapan, kurang apa lagi ? Mmm enak !”, kataku sambil menyuap sesendok nasi goreng hangat. Bokep jepang Ia mengurut dan membelai membuat aku terasa melambung-lambung. Setelah memastikan kak Dewi pergi, aku kemudian mulai mengamati atap dan jarak antar ruangan. Alamak, betisnya sedemikian putih dan mulus…
“Kamu gak pergi kemana-mana kan ?“, kata kak Dewi. Dan terus bergoyang-goyang berirama. Akhirnya aku keluar kamar, mengambil handuk, dan bergegas kekamar mandi. Mungkin aku juga ketularan tidak waras, rasanya ada satu gairah yang perlahan bangkit didalam tubuhku. tapi jangan penuh-penuh yah !”,
“Ok !”, lalu aku pergi ke ruang sebelah. Lalu terdengar langkah kaki kak Dewi menjauh dari pintu kamarku. Aku ragu sesaat. Ya wanita cantik ! Namun yang terlihat, kak Sinta mendongak-dongak, kedua tanganya meremas-remas kepala kak Dewi. “Tedy boleh minta apa aja, pasti kakak turutin, syaratnya satu, gak boleh bocorin rahasia !”,
“Tenang…aman !’, kataku agak bergetar. Setidaknya lebih baik dari pada kost-kostan. “ng.. Dor !




















