Entah apakah Mama menyadarinya…
Namun reaksi Mama hanya terus mengerang, namun pipinya kini diusap-usapkan ke pipiku. Dari kesemua pasien dukun itu, tampak sepertinya adalah majikan dan sopir. Bokep hijab Aku juga menjadi ikut terbawa suasana. Selangkangan Mama tiba-tiba berhenti bergerak. Mama menatapku dan bertanya,
“Gimana?”
“Koko sih setuju aja bila tidak harus menyakiti orang lain. Kuingat Mama tidak mau berciuman denganku, namun aku tak tahan dengan keintiman tanpa cinta ini. Aku kecewa begitu Mamaku menarik kedua tanganku sampai lepas dari tubuhnya. Pipinya pun ditekan keras-keras juga di pipiku. Tampak ia gugup. Aku serentak mendapatkan ilham. Namun aku dapat melihat bahwa kini Mama bukan hanya tidak menggunakan BH tapi juga tidak mengenakan Celana dalam dan Mama tidak bau sabun. Dan segala perkataan dukun itu telah terbukti.”
“Terus harus sama siapa?”
“Pokoknya harus lelaki dewasa yang bukan suami sendiri.
