Aku selalu belajar di malam hari. XNXX Jepang nanti Ibu banguunn..”Rupanya dia ingin tahu gimana rasanya di atas. Cairan vaginanya makin lama makin banyak.Tiba-tiba dia berbalik dan terlentang, sambil menarik penisku ke vaginanya.“Auwww.. udaaahh.. Seakan tidak mau dipisahkan.Aku sekarang sudah terbiasa kalau sedang mencium, tanganku mengelus-elus punggungnya, lalu meremas-remas dadanya. Enaakkk banget Tiinnn..” kataku sambil terengah-engah.Lalu dia melihat ke penisku.“Lho, Mas kok jadi kecil siich..” tanyanya heran.“Nggak tau kenapa,” sahutku.Kemudian kurangkul dia dan kupeluk sambil kucium pipinya. Dia bertanya,“Mas, apa ya.. “Kok hari ini tambah cantik ya..” batinku.Selama dalam perjalanan ke sekolah, Titin banyak diamnya dibandingkan hari-hari sebelumnya. Wajahnya merah padam. aku pipiisss.. Reaksinya pertamanya adalah kaget dengan muka merah menatapku.“Ada apa?” tanyaku berlagak bego.“Mereka lagi ngapain?” tanyanya.“Aduuhhh.. “Aduuuhh Tiinnn.. aaachchch.. Kita berdua selalu blak-blakan apa adanya. Kucoba jilat cairan yang ada di tanganku.
