Eemmhh!” tanyaku lirih.“Iya Ci.. Yang ini bagus nih, mirip aslinya, Vivian Hsu kan?”“Iya hehehe, modelnya langsung dari orang aslinya tuh” katanya sambil nyengir.“Ciee.. Bokef Lewat lima menit, dia geleng-geleng kepala melihat kertasnya, lalu ditariknya kertas itu dan diremas-remas.“Kenapa Lix? Wajah sih tidak termasuk ganteng, malah cenderung culun apalagi dengan kacamata bingkai tebalnya itu.Sifatnya juga tertutup dan kuper, tidak biasa gaul dengan cewek, kalau bertemu di perpustakaan, kantin atau di areal kampus lainnya pasti sendirian atau minimal bersama 1-2 temannya yang cowok.Dia berasal dari Padang dan nge-kost di sekitar kampus ini. Yang kulakukan kini hanyalah mendesah, menggeleng-gelengkan kepala dan menggigit jari menikmati hasil pengajaranku.Aku lalu menurunkan kedua betisku itu dan meraih lehernya, mengisyaratkan agar dia maju menindihku. Jangan tegang gitu dong, minum dulu aja deh”Dia menerima gelas yang kusodorkan dan meminumnya lalu menarik nafas panjang.“Ok dah tenang kan, buktiin dong kalo lu profesional artist, masa ngeliat tubuh cewek aja nervous gitu hehehe” aku menenangkannya sambil tertawa kecil.“Ya tegang