“Awas ya… kalau kamu bercerita kepada siapa saja. Bokep mom Suti tersenyum dengan semangat dia mendayung perahu dengankuat dan perahu kami melaju dengan kencang.Setiba di rumah, kami langsung mengganti pakaian kami dengan yang kering dan kami menyantap makanan yang sudah tersedia. Bu ne ikut membantu ya?” katanya menyeret tanganku. Cairan kental meleleh di ujung lidahku. Ayah turun ke korlong rumah. Suara-suara burung bercicit-cicit di atas dahan-dahan bakau dan sesekali mereka berkejaran. Ku dengar tangisan Suti langsung terhenti. Ayah berteriak memanggil untuk dibukakan pintu. Aku menekan kuat tubuh ibu dan ibu memelukku. Ibu sudah mau sampai.. Setelah puasmenciuminya, kami cepat memakai pakaian dan naik ke perahu. Dia kan adikmu. “Sebentar, biar Mas betulin jaring dulu. Sana…” Sutinah mengikuti saranku. Saat ayah mau mendekat, aku pura-pura ngorok. Sebentar lagi, aku akan mencabutnya. Aku mau pipis… udah,” katanya. Aku juga tersenyum. Aku tetap memuji Sutinah. “Kami pigi ke belakang duku. Akhirnya aku pu setuju, kalau ibu boleh melihat aku denganSuti, supaya
