“Mau nyoba nggak?”.Diana mengangguk perlahan.Takut ia berubah pikiran, tanpa menunggu lebih lama lagi langsung aku buka celana dalamnya, dan mengarahkan mulutku ke kemaluan Diana yang bulunya lebat, kelentitnya yang memerah dan baunya yang khas. Tanganku memegang dadanya, meremasnya dari balik kaos tipis dan bhnya.Sesaat kemudian kaos itu telah kubuka. Bokepindo “Bener?”
“Iya. Boleh ya? Dan usahaku ini berjalan dengan mulus. Diana tak sadar, dia memejamkan mata, menikmati asap rokok yang mengepul dan keluar melalui jendela yang terbuka. Menatapnya. END,,,,,,,,,,,,,, Di sana kami terdiam, mendengarkan ombak, begitu istilah Diana tadi. Tanpa sadar aku raih wajahnya, dengan sangat perlahan-lahan kudekatkan wajahku ke wajahnya, aku cium bibirnya, lalu aku tarik lagi wajahku agak menjauh.Aku rasakan hatiku tergetar, bibirku pun kurasakan bergetar, begitu juga dengan bibirnya. Sumpah, sampai sekarang aku tak pernah pacaran sama cowok. Aku keluarkan ujung lidahku yang lancip lalu kujilat dengan lembut klitorisnyana.Beberapa detik kemudian kudengar desahan panjang dari Diana“sstt… Aahh!!!”Aku terus beroperasi di situ“aahh…, Mas Ray…, gila nikmat