Dia segera mencabut penisnya. ***** membawaku ke kamar mandi, lalu mengikat tanganku kebelakang. Bokeb ***** masuk mengalir lewat duburku sampai ke perutku. Tak lama kemudian pantatku mulai lagi menyemburkan kotoran dalam perutku. Wah ni cewek buang kotoran sembarangan, pikirku, aku bingung juga. Begitu kucabut kali ini bukan hanya darah dan pejuku yang keluar, tetapi tinjanya juga menyembur keluar. Untuk membayar hutangku di dr. Sepertinya Nafa sengaja mengeluarkan tinjanya dalam keadaan setengah sadar agar rasa sakitnya berkurang. Lubang duburku yang sudah sempat menyempit dan rapat lagi setelah disodomi Primus kini membuka dan melebar lagi. Aku disodomi sambil kedua kakiku berdiri, sementara tubuhku bersandar di atas meja kerjanya. Aku sempat bingung. Maklum, mungkin Nafa belum selihai Sarah Azhari yang bisa tutup mata tutup telinga menghadapi pria mana saja. Lalu dr. Sebetulnya pantatku nggak sebesar ini. Kupaksa ia mengulum dulu kontolku sampai basah. Saya tersinggung sekali. S tentang hubungan seksualnya semasa masih dengan Nafa U, bersedia menceritakan tentang seorang Nafa
