Entah apa mungkin itu krna pengaruh ineks atau memang aku sudah dalam keadaan puncak, aku tidak tahu.. Dia mengulum dan kadang menyedot kemaluanku dgn kuat. Bokeb Kepalanya yang merah mengkilat krna cairan maninya meleleh keluar. Setelah itu kakiku dibuka lebar-lebar ke atas sehingga kemaluanku menyembul di antara pahaku. Toh aku juga merasa cocok dgn martin. Dia mengucapkan kata-kata itu dgn mata berbinar-binar sehingga membuatku tersanjung. Sebenarnya aku malas pulang krna masih dalam keadaan on berat. Aku ingin merasakan lebih lama lagi. Kemana-mana selalu diantar sopir ayahku. Dia berhenti seketika sambil melihat aku yang sudah terangsang berat. Martin sibuk dgn pekerjaannya, sedangkan aku sibuk diadili oleh keluargaku. Aku malu sekali ketika orgasme dihadapannya. Lagipula ini masih jam 3 pagi.Setelah setengah jam kami putar-putar kota, akhirnya kami sampai di daerah sekitar rumah martin. “Martin.. Dua bulan terakhir ini aku jarang kontak dgn martin.
