Aku keluar,” teriaknya bergetar.“Aku juga.. Bokeb Selanjutnya dengan gerakan mantap aku julurkan lidaku menerobos liang vaginanya yang mulai basah oleh lendir kenikmatan yang keluar dari vaginanya. Mas.. Desahan dan teriakan kecil diantara percintaan kami sesekali terdengar. Aku menyelesaikannya dengan kancing terakhir, sembari aku mengecup kecil bukit payudaranya yang lembut.Tinggallah rok abu-abunya yang belum aku sentuh. Mas.. Mas.. Dan tanganku satunya memilin ujung puting payudaranya. Mas,” desahnya tak teratur.Aku tahu kalau Udiyani begitu menikmati dan suaranya parau namun terdengar cukup sensual. Kembali dengan perlahan aku membuka rok Udiyani, yang aku awali dengan menurunkan ziper di belakangnya.“Srett..” bunyi ziper roknya ketika aku turunkan.Dengan sekali rengkuh, terlepaslah rok Udiyani menyentuh lantai. Siapa takut..” tantangnya kemudian.Dengan berlari kecil aku mengejar Udiyani yang sudah sampai di depan kamar mandi. Desahan dan teriakan kecil diantara percintaan kami sesekali terdengar. Percintaanku dan Udiyani berlangsung kembali setelah acara makan malam di cafe yang malam itu pengunjungnya cukup ramai.Selama makan malam berlangsung aku memilih meja yang
