Lily berteriak nikmat. kami saling memberikan rangsangan. Bokepindo jari-jarinya yang nakal mengelus dadaku. istriku mulai memancingku lagi. Gerakan senjataku semakin cepat dan tak beraturan. jari-jarinya yang halus menggenggam senjataku yang sudah mengeras. Hawa dingin AC mulai menghapus keringat di tubuh kami. Gerakan senjataku semakin cepat dan tak beraturan. setelah diberitahukan segala sesuatunya proses pengobatankupun dimulai. tapi karena aku lagi tanggung. Namun siapa sih lelaki yang tidak mau senjatanya BESAR. Sambil saling melumat bibir. ukuran senjata cucu sudah cukup. Ada 10 menit aku merasakan spermaku sudah terasa di ujung kepala senjataku. Lidahku sudah menjilati klitorisnya yang semakin membengkak. Masih segar dan energik. Pantangannya hanya tidak boleh makan terong ungu dan pisang emas mentah. untunglah aku masih bisa menahannya. Dan untungnya lagi. aku buka blousenya. Senjataku terasa menyentuh ujung rahimnya. dan setelah terasa cukup Lily langsung menduduki senjataku yang masih kaku.
