Akupun melepas pakeanku. Bokepindo “Enggak kok Nes, sebentar lagi sampe”, kataku sambil mempercepat lajunya kendaraanku.Tak lama kemudian, sampailah kami dirumah milik kantorku. Ines membenamkan wajahnya di samping bahuku. “Ih, kayanya besar ya mas, keras lagi”, dia mulai meremas selangkanganku. kontolku yang besar dan panjang itu keluar masuk dengan cepatnya. Aku lalu bangkit setengah duduk. Aku tidak hanya tinggal diam, tanganku membelai-belai toketnya yang montok.Kupermainkan pentilnya dengan jemariku, sementara tanganku yang satunya mulai meraba jembut lebat di sekitar nonok Ines. Jari tengahku mempermainkan itilnya yang sudah mengeras. “Ouugghh. Tubuhnya turun perlahan-lahan, menelan seluruh kontolku. Ines meraih tubuhku untuk didekap. “Nes, diisep sampe aku ngecret dong”. Wajah kubenamkan ke dadanya. Kuhisap dalam-dalam. Telunjukku membelai-belai itilnya sehingga Ines keenakan. mas..” jerit Ines panjang. “Egkhh..” rintih Ines ketika mulutku melumat pentilnya. Akhirnya, pejuku nyemprot begitu kuat dan banyak membanjiri nonok nya. Ines merintih sambil memegang tanganku. kontolku bertubi-tubi menusuk daerah-daerah sensitivenya.
