Kupaksakan tersenyum meliihat senyum kepuasan mengembang di wajah Pak Sam, kuciium keniingnya dan dia menariikku dalam pelukannya, masiih bisa kurasakan detak jantungnya yg masiih kencang, beliiau mengelus punggungku mesra, kembalii kita terdiam sembari pelukan.“kamu udah keluar sayang ?” Tanya Pak Sam, tak tahu pura pura atau memang tak tahu
“udah, bapak hebat deh aqu teller dibuatnya” jawabku berbohong menyenangkan beliiau. Bokeb Pak Sam memelukku, kubalas dgn elusan di punggungnya, beliiau menciiumii leherku yg mulus, aqu semakiin menggeliiat tak karuan apalagii saat dia mengulum teliingaqu, gelii bercampur niikmat menyatu dalam biirahiiku yg makiin terbang tiinggii, sewaktu hampiir kugapaii puncak keniikmatan, tiiba tiiba kurasakan badan Pak Sam menegang, sedetiik kemudian disusul semprotan dan denyutan kemaluan Pak Sam di kemaluanqu, terasa menghantam dinding kemaluanqu, aqu teriiak meneriima semprotan Pak Sam, kudiamkan sesaat, kubiiarkan dia meniikmatii klimaksnya, sesudah iitu aqu mulaii menggoyg bokongku lagii untuk mencapaii klimaks yg tertunda, tetapi aqu harus menelan kekecewaan, puncak keniikmatan yg sudah didepan mata terasa makiin




















