Kali ini giliran Nissa yg menciumi dan menjilati seluruh tubuh saya. Bokef Tdk ada dalam pikiran saya untuk berbuat lebih. Jika main sepakbola, Bram biasa menempati posisi wingback kanan, sedang saya gelandang bertahan. Tiba-tiba saya merasakan ada yg meraba kemaluan saya. Sifat dasar kamilah yg akhirnya menjadi penentu bagi Nissa . Tanpa pikir panjang, saya mencium bibir Nissa dan dibalas dengan sangat panas olehnya. IP kami yg selalu mirip, kisarannya sekitar 2,7-2,8. Dengan mata merah dan airmata yg siap meleleh, Nissa berkata bahwa suasana seperti ini sudah lama ia harapkan. Hobi mereka sama. Kebiasaan Bram jika pulang kerumah adalah teriakannya yg khas
“Permisi…! Saya katakan bahwa Bram belum pulang dari Jakarta. Yg kurang proporsional menurut saya hanyalah dadanya yg sedikit kebesaran. Jadwal kuliah Dena bisa dengan mudah diketahui Nissa karena mereka sekampus dan setiap hari Nissa dan Dena kebagian jadwal yg berbeda.