Matanya melirik ke arah jam dinding di kamar
itu. Bokep montok Dirasakannya dinding vagina yang tadinya
merasa geli saat mengalami ejakulasi itu mulai terangsang lagi. “Ooohh…, aahh…,
oooww…,aahh, dokter…, Miranti…, sayyaang…, oooh…, enaak
sekalii…, ooohh saya juga keluaarr, ooohh”, jeritnya panjang sesaat
setelah sang dokter mengakhiri teriakannya. “Bangsaat..!”, Teriaknya kemudian sambil meraih sebuah bantal guling dan menutupi mukanya. “Ouuuhh…,
ba.., ba.., baik, Bu”, jawab Edo yang tampak sudah merasa begitu nikmat
dengan masuknya penis ke dalam vagina dokter Miranti. “Aauuuwww…,
ooohh…, Edooo, ibu nggak tahan lagiii…, keluaar…, aauhh nikmatnya
sayang, ooohh”, jeritnya panjang sambil membiarkan cairan kelaminnya
kembali menyembur ke arah penis Edo yang masih menggenjot dalam liang
kemaluannya. Edo merasakan sesuatu yang lembut dan
berbulu halus dengan belahan di tengahnya. Dokter
Miranti kemudian memegang pundaknya dan melucuti pakaian pemuda itu. “Maksudku, hmm…, kenapa kita tidak menjalin hubungan yang lebih dekat lagi”, jelas wanita itu. Kemudian
pemuda itu mencabut penisnya dengan tergesa-gesa dari liang kemaluan
sang dokter dan, “Cropp bresss…, crooottt.., crooott.., creeess”,
cairan kelamin Edo menyembur ke arah wajah sang dokter.









![Gede Banget Teteh Kakak Ipar Gue, Keliatan Terus Tuh Teteknya Gak Pake Daleman. Gue Gak Tahan, Langsung Colok Aja! Dia Bingung Sih, Tapi Kontol Gue Yang Gede Banget Bikin Dia Ngerasa Enak Banget. Akhirnya Dia Bilang, “hari Ini Aja Ya, Khusus Buat Kamu,” Sambil Senyum Manis Dan Melayani Gue Dengan Liar. Gue Gebukin Terus Dalemannya, Berapa Kali Dia Lepek Gak Peduli. Ah… Lebih Gede Dari Punya Kakak Kamu Ya… [bagian 1]](https://indobokep.me/wp-content/uploads/2025/11/4e5dcf3848c6d90e06651523580ce9d9.26.jpg)










