Kemudian ia mulai meremas-remas belahan pantat Dian yang sebelah kiri, sementara si Kumis meremas pantat Dian yang sebelah kanan.“Jangan sentuh pantat gue!” teriak Dian, yang kemudian dibalas dengan tamparan di pipinya oleh si Botak. Si Botak lalu menyodok2kan jarinya di vagina Felia.“Semput banget nih meki, belom pernah gue rasain yang sesempit ini!” Lalu si Hitam pun membisikkan ide gila ke teman2nya. Bokef Si Kumis lalu memaksa Dian untuk menungging, sehingga pantatnya menjulang ke atas. Kedua temannya, satu yang berkumis, dan satu yang botak, kemudian menyeret Dian dan adiknya, Felia, ke ruang utama tempat saya diikat. Cambukan demi cambukan menghajar pantat Dian, meninggalkan garis-garis merah. Dian pun menjerit kesakitan. Apa saja Bos, yang penting jangan rusak toko saya. Aku hanya bisa berteriak kaget melihat alat-alat yang dibawa di tas itu.“Minggir sebentar,” kata si Botak. Ruang tamu saya berada di belakang toko, sehingga cukup jauh dari jalanan.Si botak lalu membekuk tangan Dian ke belakang, lalu mengikatnya dengan tali tambang
