Malam Itu, Saat Ayahku Pergi, Aku Menggila Dengan Ibu Tiriku Yang Montok. Dadanya Yang Besar Menggoyang Nafsu, Sampai Akhirnya Aku Memuaskannya Dengan Menumpahkan Hasratku Ke Dalam Sarungnya Yang Basah.

Aku hanya menggelengkan kepala saja. Bokef Tinggal dibuka doank” katanya sambil memasang muka mesum. Aku hanya bisa berteriak teriak kecil karena kontol itu sangat besar diameternya. Aku yang mulai merasa canggung, mulai meminum birku sampai habis. Tak lama kemudian aku pun orgasme lagi dan lagi. Hanya percakapan kecil yang terjadi, ternyata dia minta dibelikan beberapa botol bir. Rei adalah anak orang kaya. Aku pun mengiyakan aja meskipun aku tau kalo aku kalah dua kali maka aku akan telanjang bulat. Aku pun mulai menjilati kontol itu dengan maksud membersihkannya. “Loe itu di sini buat muasin kita kita. “Oh ya? Rei menyuguhkan pil itu dan segelas air putih yang langsung kuminum. Kan hari sabtu, masa di rumah aja sih?” Si Rei pun nyerocos. “Hmm, boleh juga pantat loe”
Ketika aku mendegar bahwa itu bukan suara Rei aku pun kaget dan segera menepis tangan itu.

Malam Itu, Saat Ayahku Pergi, Aku Menggila Dengan Ibu Tiriku Yang Montok. Dadanya Yang Besar Menggoyang Nafsu, Sampai Akhirnya Aku Memuaskannya Dengan Menumpahkan Hasratku Ke Dalam Sarungnya Yang Basah.

Related videos