gimana Mbak?”
“Boleh saja,” jawabku pendek tapi dalam hati menyesali spontanitasku tadi karena berarti malam ini aku akan berada bersama 2 laki-laki dalam satu atap rumah. Dengan tetap berusaha keras mengendalikan hormon wanitaku aku berusaha untuk menghibur Rendi. Bokef “Tahu begitu kita kerja disini saja lebih enak”
Rupanya reaksiku ini disambut oleh Teo, “kalau begitu bagaimana kalau kita melanjutkan tugas kita disini supaya aku dan Rendi enggak perlu repot-repot karena disini kan bisa sekalian mandi lalu tidur, mumpung kamarnya dua.. Selang beberapa lama Teo tiba-tiba membalikkan tubuh kami dengan kontol masih tetap tertanam sehingga sekarang aku berada diatas Teo memberiku kesempatan untuk mencari sensasi sendiri.. Setelah membersihkan sofa dari bulu-buluku Teo memulai tugas lainnya, kontolnya yang tidak kalah besarnya dari milik Rendi segera melompat dari celana pendeknya.. Setelah makan malam nasi goreng di kantor akupun minta tolong Teo mengantarku ke cottage yang dimaksud. Begitu juga dengan Rendi yang berhasil dibuat mengaku kalau ternyata selama ini mengalami minder akibat bawaan