Di pagi hari bram terlihat sudah selesai mandi dan berpakaian ala kadarnya, kaos digabungkan dengan celana jins. Bokep indo Bram kaget bukan kepalang, dia bisa melihat dengan jelas gunung kembar chintya, bahkan lebih jelas dibandingkan masa depannya.Bram menulis di note hape chintya, dengan perasaan bimbang dan bergairah, berkata frontal tanpa batasan. Gede banget bajingan! Banyak anak-anak dan orangtuanya yang sepertinya ingin belanja di Pasar Tanah Abang atau pergi ke Kota Tua.“Sial! Kali ini lebih jelas karena dia ada disebelah Bram. Sialan gue harus kenalan. Bahkan, chintya mencoba membuka resleting celana Bram saat itu juga.“Jangan mbak…” Bisik bram kepada chintya.Bukan berhenti, chintya malah menyandarkan tubuhnya ke tubuh Bram tanpa menghiraukan pandangan orang lain. Orang disekelilingnya mulai memperhatikan chintya karena hal tersebut.“Mas, kamu ngapain?!” Bagaikan disambar petir, suara itu datang dari seorang bapak usia senja yang sejak tadi memperhatikan gelagat aneh Bram.“Pak security!




















