Kak Edo membuka matanya. Bokep ojol Menghidangkannya.“Sini….” Kak Edo memanggil. Aku tersenyum, menyambutnya di hari yg baru.“Met pagi, tuan…”
“Met pagi…”
“Sarapan?”
“Ehm… ada kamu kan?”
“Kok ada saya?”
“Iya, saya mau sarapan kamu”
“Hihihi…. Enaknya bukan main.“Enak bukan main….” desah Kak Edo.Ia menjilati vaginaku plus telur itu sampai bersih, lalu menuangkan lagi. Ditiduri. Menatap matanya, lelaki yg telah mendapatkan seluruh hati dan tubuhku.“Tuan kan hanya liburan. Menghidangkannya.“Sini….” Kak Edo memanggil. Memenuhi liangku. Kenangan itu akan selalu kuingat, setiap aku memasuki ruang tidur untuk tamu ini. Memenuhi liang. Mata ke televisi tapi pikiran dan badan masih terasa melayg, belum mendarat setelah tadi terbang berkali- kali.“Sayang…”
“Ya tuan?”
“Lho, kok tuan?”
“Yaaa… kan saya pembantu…”
“Tapi aku cinta padamu!” Aku menunduk.Aku juga cinta pada tuanku… Tapi aku duduk di tempat berbeda.“Saya masih tetap hanya pembantu.”
“Aku tdk peduli! ” sang jantan menggeram.Gerakannya semakin cepat. Menurunkan tubuh, sekali lagi batang itu menghujam vaginaku yg licin basah setelah orgasme tadi. Pahaku terlipat menempel betis. Aku tak tahan lagi. Aku bukan… aku bukan