Sampainya di depan pagar, kesadaranku mendadak sedikit pulih. Indo bokep lampunya..” Nia berkata setengah tertahan. nikmatnya..” Nia mengeluh kecil saat kulepas kaitan BH-nya. banyak orang,” Nia berkata kepadaku. Kami akhirnya mengambil tempat di salah satu warung di sebelah toko buku itu.“Ray, gimana aja kabarnya.. Ahh, kuelus dan kuraba pahanya tanpa memperdulikan tatapan matanya yang setengah terbuka, menatap protes atas perlakuanku kepadanya. sakit nih..” Ya gimana dong? Gila, aku tahu kamu protes atas ucapanku, hahahaha. Selalu begini, begitu sudah keluar, langsung saja keinginan itu hilang lenyap. “Bentar saja..” sahutku, dan langsung mengambil kunci mobil dan tanpa menunggu seruan mamaku, aku membawa mobil papa keluar rumah.Di jalan kutenggak teh pahit yang selalu kubawa di saku jaketku. Bangsat hina! Kamu mau menyuruhku minta maaf ya?”
“Bukan gitu, Ray..”
“Ya sudah deh, aku ngantuk.”Kuletakkan gagang telepon tanpa menunggu sahutan suara di seberang.
