Aku jawab lagi ia tante.Kami langsung menuju ke arah Simalingkar salah satu café and bar dekat Hotel Royal Sumatera. Bokep ojol Waktu itu Tutik masih duduk di bangku SMA Swasta kelas dua di Medan.Dengan keluguan Tutik banyak sekali para lelaki satu lokalnya menaruh hati sama aku. Nanti sakit, inikan masih hujan…! ” Jawab Tutik “bang kalau masih ada kerjaan yang lebih hina dari sini akan kurjakan walaupun itu pahit. Dalam perjalan itu aku bertanya “Tutik kamu cantik, kok maunya kerjaan seperti ini ? Perjalananpun dilanjutkan kesebuah plaza dengan mesra Roni memberanikan dirimemegang jari tangan Tutik yang lembut dan halus.Sentuhan itu membuat hati Tutik berdebar-debar seperti baru terkena strum listrik. Sampai setengah jam Tutik tidak mau cakap, Tutik diam dengan posisi tengkurap di atas tempat tidur yang empuk tanpa menghiraukan aku. Selama satu jam aku di café itu, tiba-tiba ponselku bunyi dengan nada panggilan.Kuangkat poselku kulihat nomornya sepertinya tidak aku kenal. Hujan grimis masih membasahi jalan raya, cuacapun semakin










