Segera ia pulang. Pas melalui daerah Bukit Ambacang daerah yang dulunya tempat pacuan kuda itu mungkin karena perut udah kenyang, dan dinginnya udara malam yang berembus dari celah kaca mobil, Vannesa jadi mengantuk. Bokeb dan Jay memberi tahu dirinya sebab musabab ia bercerai dengan lengkap. Kedua tangan Jay berada berada pada bahu kiri Vannesa, perlahan lelaki itu mendekatkan wajahnya, dan mulai mengecup. Terkadang Vannesa sering membawakan oleh-oleh untukt ibu kostnya jika pulang, terkadang Vannesa menyisihkan buat Jay, ya meski harganya tidak seberapa namun ia amat senang.Selama 2 bulan itu Vannesa selalu bersama Jay jika ke Padang. Vannesa menurut membiarkan, malah membantunya. Dirasakannya begitu hangat dan cekatan tangan lelaki itu mengirimkan berjuta-juta sengatan birahi disana. Didapatinya rumah dalam keadaan kosong. Vannesa menyandarkan kepalanya ke kaca jendela mobil, tetapi karena jalan yang tidak rata, kepala Vannesa sering terantuk. Mulailah Jay bersikap aneh. Malam itu Vannesa tinggal sendiri di kamarnya, ada rasa kecewa karena Vannesa merasa hanya jadi sarana pelampiasan
