“Masa? Kedua tubuh kami mandi keringat, rasanya puas sekali setiap bersetubuh dengan Ningsihku sayang. Bokep jepang oooghh… oooghh.. setelah Papah punya isteri dan anak?” Ningsih terus bergumam sambil membelai dadaku dan sesekali mempermainkan puting susuku yang semakin keras. Setelah mengunci kamar dengan double-locked, kupeluk dan kucium dia dengan penuh kerinduan, Ningsih membalas hangat. “Pahh… emmghh… oogghh… Paapaahh… adduuuhh.. Kuminta Ningsih menungging setelah kucabut penisku. Dia menatap mukaku perlahan, tetap tanpa senyum. Sekretarisku yang baru memang cantik, lebih muda dan menarik, tapi anehnya aku sama sekali tak tertarik dengannya, barangkali memang aku bukan tipe lelaki “play-boy” yang gampang gonta-ganti pasangan. Aku terpikir untuk menggodanya. Aku ingin memuaskan Ningsihku yang tentunya baru merasakan kenikmatan surga dunia ini bersama lelaki yang dicintainya. .. Kubenamkan kepala penisku sedikit demi sedikit, oh hangatnya vagina Ningsih dan vaginanya mulai bereaksi menyedot-nyedot, empot-ayamnya mulai main. Ketika aku menyalaminya, dia tertegun dan terasa agak kikuk dan serba salah, aku pun merasakan hal yang sama. “Lho, Pak,
