Tunggulah, ya? Bokep indo Ambil baju dan handuk, aku terus kembali mandi. Kamu masih ingin?” Aku menggeleng.Kak Edo mendadak nampak khawatir.“Kenapa?”
“Saya… semalam saya datang bulan.”
“Oh… mens ya?” Aku mengangguk.Kak Edo tersenyum,“Kalau begitu, kita berpelukan saja seharian ini.” Aku tdk tahu harus berkata apa.Untuk sementara, hari- hari ini adalah hari bahagiaku. Handukku tersibak terbuka. Mereka juga… pasti punya harapan untuk tuan, untuk… Kak Edo. Mengambil pisau cukur dan krim punya Bapak, aku menyemprotkan busa putih di rambut kemaluan, lalu mulai mencukur.10 menit kemudian aku selesai dan bersiram di bawah pancuran air hangat. Darah mensku nampak tdk sekental biasanya… aku menemukan ada sisa lendir Kak Edo, yg sebelumnya dibenamkan dalam. “Kok sekarang jadi terus menerus manggil tuan…?” Aku tertunduk.Terdiam. Perempuan lain pernah mengajakku, bahkan mereka sudah… yah, menggunakan mulutnya. Ambil baju dan handuk, aku terus kembali mandi. Dengan patuh aku menurut. Kedua lutut di pinggir ranjang, kedua siku menopang, dan kepala dan bahuku merunduk ke bawah, bagaikan rusa betina yg
