Tangannya kutuntun ke selangkanganku. Link bokep Mungkin karena aku memakai dasi sehingga aku dikiranya manager di BUMN ini, padahal aku hanya staf biasa di perusahaanku. Saatnya untuk mulai. Aku memperlambat jalan mobilku, menikmati kulumannya sambil mata tetap mengawasi kendaraan lain. Sementara Sari membersihkan mulutnya dengan tissu. Iseng mengantre, kuambil tangan Sari ke penisku yang masih belum “kusimpan”, Sari menggosoknya. Sari cepat-cepat mengancingkan kemejanya, kutangnya belum sempat dibereskan. Bahkan Sari sudah “berani” meremas penisku walau dari luar. Bu Maya (sebut saja begitu) kawan sekerjanya yang telah berkeluarga ada di sampingnya. “Belum ada.., ayo sebentar aja”. Segera kurebahkan jok Sari sampai rata, kuserbu bibirnya. Roknya selalu model mini dan cara duduknya sembarangan. Sementara rasa nikmat menyelimuti bawah badanku, deg-degan juga dengan kondisi yang “aneh” ini. “Ini.., engga bisa ilang”, kataku sambil menunjuk noda itu. “Uh, pegel mulut saya..”.




















