hisapanya seperti orang yang sudah sering nyepong.Beberapa menit kemudian “croot-croot” aku melepaskan mani aku pertama dimulutnya. Bokeb jawabku berusaha menenangkan Ijah.Dia akhirnya percaya dan aku mulai lagi memasukan penis perlahan-lahan, rupanya penisku masih terlalu besar untuk vaginanya yang sempit.“uhh, perih mas” erangnya menahan kesakitanKemudian aku memasukan penis 1 cm dan keluar lagi, kemudian aku masukan penis 2 cm dan keluar lagi dan terus-terus menerus dan akhirnya aku merasakan ada dinding“duh mas perih sekali,“udah kamu siap-siap ya say”. Aku menganggap ini kesempatan emas untuk ML denganya“mbak, kalo udah nyanyi ayo duduk disini”“iya mas” Ijah langsung duduk di sampingku“mbak haus kan, aku juga haus”“kok tau sih mas Totok ini, aku ambil jus jeruk di kulkas ya”“udah, bia aku yang ambil, mbak kan capek abis joget”Kemudian aku langsung mengambil jus jeruk dikulkas dan mengambil gelas di dapur. Kedua tanganya meraba pahanya, payudaranya dan tentu saja membuat aku ngaceng.




















