lihaatt.. Aku heran kenapa yang semestinya merindukan aku agar cepat pulang malahan mensyukuri aku lambat pulang.“Hhmm..” sebuah jawaban yang sangat berwibawa. Bokep china Tanpa kata namun penuh makna. Dengan bangku plastik itu aku melongok ke kamar tidurku.Seperti Saddam Husein yang kena roket pasukan Sekutu aku hampir jatuh telentang saat menyaksikan apa yang telah kusaksikan. ttuuhh.. Aku harus cepat balik ke pertandingan sebelum panitia menyusul aku.Malam itu aku pulang dengan membawa Piala Lurah bersusun tiga yang kemasan. Mungkin istriku, yang usianya 20 tahun lebih muda dari Pakde diam-diam mengimpikan bagaimana tidur dengan lelaki berbulu macam Pakde Yatno ini.Dalam gelinjangnya istriku bangkit berbalik. Sandal itu milik Pakde Yatno tetangga sebelahku. Kami panggil Pakde karena usianya yang cukup jauh di atas kami. Indri telah mengeluarkan cadangan lendir birahinya. Kuperhatikan batang penis Pakde yang berkilatan oleh lendir kawin Indri nampak seperti piston mesin diesel yang keluar masuk ke lubangnya.




















