Enaakk..!” desahnya. Bokep jepang Iza kembali ke apartemennya sekitar jam 04.30 untuk bersiap-siap pergi kerja, dan sekitar pukul 05.30 aku dibangunkan teman-teman untuk bersiap-siap menuju KLIA untuk seterusnya kembali ke kotaku. Penisku terlihat mengacung dengan gagahnya ke atas. Karena tidak tahan lagi menahan rasa rindu yang memuncak serta keinginan untuk mereguk kenikmatan tubuhnya yang sensual dan sudah hampir satu tahun tidak aku cicipi itu. Lalu perlahan dan tanpa melepaskan ciuman bibir, aku bopong Iza ke dalam kamar dengan tetap membiarkan kaca jendela tidak ditutup gorden, sehingga menambah nuansa tersendiri dalam permainan seks kami. Sementara aku mengangkat pinggul agar penisku bisa masuk, Iza juga ikut membantu dengan menekan pinggulnya. Karena aku merasakan goyangnya mulai mengendur karena lelah berada di atas, akhirnya aku mengambil inisiatif membalikkan tubuhnya hingga telentang, dengan penisku tetap berada di dalam vaginanya. Waktu itu, feelingnya langsung mengatakan bahwa nama Sandy yang disebut-sebut itu pastilah aku, sehingga ia memberanikan diri bertanya pada salah seorang temanku, dimana aku











