Jelas dia kini juga terangsang berat. Bokep asia nanti lama-lama sakitnya hilang, berganti rasa enak”.Aku harus mengakui, inilah lobang kemaluan ternikmat yg pernah kurasakan. Kalihkan ciuman dan gesekan lidahku ke lehernya yg mulus. Pikirku. katanya tersenyum.Juminten tentu saja semakin kesal: “bahagia bagaimana to Pak?” tanyanya:
“Wong sudah mbasahin baju tidak bilang-bilang, masih juga mbujuk-mbujuk segala.”pak Kartolo katanya hanya tersenyum senyum saja dan menjawab:
“wong bocah cilik, durung ngerti (belum mengerti) roso kepenake wong lanang (rasa enaknya laki-laki) Cah Sara, Cah Sara, nanti saja kamu kan tahu” dan dgn bicara begitu si hidung belang ngeloyor pergi.Setelah kejadian itu
“Pikiran saya jadi bingung, Kakek” cerita Juminten: “setiap malam saya menjadi terbayg wajahnya Pak Kartolo, sepertinya dia itu mau menerkam saya saja” dia bergidik ngeri:
“malah saya sampai mimpi..” Dia tidak melanjutkan. Meskipun tetap dgn ogah-ogahan dan tidak percaya, aku ikut juga menjadi muridnya.




















