Di samping itu, aq pun mulai mengatur masa depan: aq sekolah lagi, kursus bahasa Inggris. Bokef Tanganku yg beda tak lagi mampu berada di atas klitoris, sebab pada ketika klimaks aq butuh berpegangan ke sofa, bila tdk hendak jatuh bergelimpangan ke lantai.Klimaks ku tidak jarang kali menggelora, tidak jarang kali membuatku menggelinjang-gelinjang tak karuan. Ku gesek-gesekan kewanitaan ku di sana, sampai-sampai sering kali bungkus bantal mesti kucuci keesokan paginya.Setelah menggesek-gesek dgn bantal guling, pulang ku masukkan jari-jari tanganku. Kalau juga ada yg mengetuk pintu, mungkin juga bakal ku diamkan (tetapi belum pernah terdapat tamu pada ketika seperti ini!). Volume TV ku besarkan, lampu aq padamkan. Nafas ku memburu. Turun ke bawah, hingga mendekati lubang pelepasan ku, kemudian naik lagi, melalui liang senggama yg mulai berdenyut-denyut lemah, melalui lubang air seni, terus … naik lebih tinggi, bertemu telapak tangan ku yg beda yg masih mengusap-usap klitoris ku. Maka seringkali aq langsung mematikan tivi dan pergi ke kamar tidur.




















