Ciut. Bokep viral terbaru Ke bawah: Tidak. Apakah suaraku mengganggu ketenangan mereka? Betisnya mulus ditumbuhi bulu-bulu halus. Ia cukup lama bermain-main di perut. Ayo..!Aku masih diam saja. Untung ada tissue yang tercecer, sehingga ada alasan buat Wien.Ia mengambil tissue itu, sambil mendengar kabar gembira dari wanita yang menunggu telepon. Kerjaan hari ini sudah kugarap semalam. Tetapi, bayangan itu terganggu. Bergantian Wien kini telentang.“Pijit saya Mas..!” katanya melenguh.Kujilati payudaranya, ia melenguh. Bau tubuhnya tercium. Ia tidak membalas tapi lebih ramah. Aku memegang teteknya. Ia menekan-nekan agak kuat. Ia tidak bercerita apa-apa. Paling tidak ada untungnya juga ibu menyuruh bayar arisan.“Mbak Wien..,” gumamku dalam hati.Perlu tidak ya kutegur? Suara yang kukenal, itu kan suara yang meminta aku menutup kaca angkot. Pokoknya turun.“Kiri Bang..!”Aku lalu menuju salon. Aku tiduran sambil baca majalah yang tergeletak di rak samping tempat tidur kecil itu. Aku duduk di tepi dipan. Aku menyesal mengutuk ibu ketika pergi. Aku jelas mendengarnya dari sini.Kembali ruangan sepi. Atau kesialan, karena
