Pak Hamid memenuhi janjinya, tidak mengeluarkan cairan mani dalam vaginaku. menjadikan kenikmatan tak terhingga …. Bokef Tempat aku bekerja jaraknya hanya satu jam pelayaran dan terletak dalam satu propinsi dengan tempat tinggal kami. Aku mulai berpikir pada kejadian tadi, bukankah aku telah terlanjur basah saat ini ? Aku tetap menangis sambil menutup muka dengan kedua tanganku. Pantatku diangkat tinggi dengan kedua tangannya ketika benda itu semakin dalam terbenam. Selama aku dinas di kepulauan, pemuda itu beberapa kali dibawa pulang menginap di rumah. Ketika mulut itu menemukan klitorisku, jeritanku tak tertahan Auh..h …h… aahhh….. Semula terasa geli, tapi kemudian aku sadar Pak Hamid sedang membasahi penisnya dengan cairan kawinku. Untuk menambah kenikmatan, aku angkat tinggi pantatku ke atas. Kepalaku tanpa terkendali bergerak ke kanan dan kiri semakin liar disertai suara eluhan nikmat.




















