Akhirnya, setelah puas melumat bibirku, Wawan pun melepaskan cumbuannya terhadap bibirku dan mulai menurunkan ciumannya ke leher jenjangku membuatku kegelian. Bokep hijab “maksud lo?”. “di cessar aja deh mbah”. “perkenalkan,, nama gue Tomang”. Selama terus menggenjotku, tangannya meremas-remas kedua payudaraku dan memilin-milin putingku, juga dia terus mencumbuku seolah aku kekasihnya yang sudah berpuluh-puluh tahun tak bertemu. “ama saya, apa ama bodi saya”. Hantu Wawan pun langsung menghilang meninggalkan aku dan Mbah Centeng. Akhirnya hanya dalam waktu 7 menit, aku mencapai orgasme dan mengeluarkan desahan nikmat. Wawan menjilati kedua buah payudaraku yang montok dan kencang mulai dari pangkalnya alias dekat ketiakku. Badanku langsung keringat dingin dan pucat, untungnya Mbok Tari masuk untuk membawakan sarapan. “coba dulu dah, nih gue kasih alamatnya”. Aku jadi semakin bingung saja. “waduh, Mbah, thank’s banget nih,,”. “alah, pake jam kerja, udah kayak orang kantoran aja,, yaudah deh mbah boleh”.














