Tapi kalau keluar dari situ boleh pakaian bebas, Lha kalau pakai kain naik motor repot toh mas,” katanya dengan senyum menggoda.Tempat rendezvous itu ternyata adalah milik Mbak Ambar yang tadi menyambutku. Bokepindo Dia tidak banyak cakap seperti Amei kemarin. Aku nggak nyangka, kegiatan seperti ini bisa punya cabang di dua kota. Selepas waktu makan siang aku punya waktu bebas.Berbekal petunjuk dan alamat yang diberikan Pak Mertino, aku naik becak dari hotel. Dia menunggu sampai ejakulasiku usai baru perlahan-lahan melepas cengkeraman vaginanya. “Wah semuanya di sini enak kok Mas,” timpalnya.Sambil aku mengamati menu yang disodorkan, mata ini tidak bisa konsentrasi, karena beberapa perempuan berseliweran. Pak Mertino kolegaku punya chemistry yang sama denganku. Dia nanti akan diantar ke hotel yang kita sebutkan. Berarti aku nanti harus kasih lebih dari price list. “ Oo itu mbak Amei, dia udah hampir sebulan nggak kemari, suaminya terlalu ngontrol, tapi gak mampu biayai rumah tangganya, orangnya baik kok mas, ramah.




















