Saat itu merupakan liburan TK-SD dan anaknya sedang berlibur di rumah sepupunya yang seumur dengan dia.Aku dan Bu Via sebenarnya memang sudah cukup akrab. Bokepindo Namanya Bu Via. Ia rupanya memang sabar dan tidak terburu-buru untuk segera menuju ke puncak kenikmatan.Bibirnya kemudian ia lepaskan dari bibirku dan ia menyelusuri leherku dengan bibirnya. Kedua tangannya dilingkarkan ke leherku dan semakin dalam pula aroma wangi tubuhnya terhirup napasku, yang bersama tindakannya melumat bibirku, kemudian mengalir dalam urat darahku sebagai sebuah sensasi yang indah.Ia terus melumat bibirku. Semakin terperangahlah aku dengan keindahan yang ada di depan mataku. Setelah puas menyusuri lehernya, aku turun ke dadanya. Bodinya langsing, meskipun tidak terlalu tinggi. Dengan serius kuperbaiki slot pintu lemarinya yang rusak. Ia mendesah terpatah-patah. Itu pula yang membuat kami akrab, kami juga sering memperbincangkan soal-soal seperti itu, selain soal-soal yang berkaitan dengan kampus.




















