Tv memang terdapat di ruang tamuku. Bokeb Dari vaginanya pun aku menyaksikan darah mengalir. Semalem aja, aku lagi perlu ditemenin nih” pintanya. Dari mulai kuliah sampe lulus rambut Nisa yang hitam legam tersebut selalu panjang. Nisa meresponnya dengan ikut menekan-nekan memeknya lebih powerful ke pahaku. Aku memang punya kasur cadangan guna persiapan kalo ada family ato rekan yang inginkan menginap.“Nis anda tidur di kamar aku aja ya, tuh aku dah siapin” kataku ke Nisa. Aku menyaksikan ada sediki darah mengalir dari vaginanya, barangkali sisa selaput daranya masih terdapat yang belum pecah.Aku goyang perlahan penisku, tubuh Nisa terguncang sedikit, Nisa masih menggigit bibirnya. Aku terdiam menilik masa lalu, memang sih Nisa dulu gak motivasi banget kuliahnya, kalo gak ditolong mungkin gak selesai.“Inget masa-masa skripsiku dulu gak ? gak enak nih diliatin sama orang-orang” ajaknya. Nisa mencubit pinggangku.










