Aku berpikir, bego banget suaminya tidak menyentuh wanita secantik Bu Meli. Bokef Pinggulnya juga mulai bereaksi dengan bergoyang melawan irama yang kuberikan. “Eeehh nggak, abisnya kaget dengan omongan Ibu kayak tadi. Ada sekitar 20 menit dalam posisi kesukaanku ini dan aku nggak tahan lagi mau keluar. ohh indahnya.Selesai mandi bersama kami pun memesan makan. Sebelum keluar dari ruangannya kami masih sempat berciuman mesra. Kutepis rasa gugup dan segera membalas ciumannya. Namun sebagai bawahannya langsung aku cukup mengerti beban posisi yang harus dipikulnya sebagai pemimpin perusahaan. Sambil masih tetap menikmati jilatan Bu Meli, aku meraih dua bukit kembar miliknya dan kuremas-remas. Walaupun cantik, tapi banyak karyawan yang tidak menyukainya karena selain keras, sombong dan terkadang suka cuek. Tak jarang kalo aku baru masuk ruangannya Bu Meli langsung memuji penampilanku. Kami sama sama terkulai. “Ndy kamu hebat banget ciumannya, aku nggak pernah dicium seperti ini sama suamiku, bahkan akhir-akhir ini dia cuek dan nggak mau menyentuhku”, cerocos Bu Meli




















