Pelan-pelan aku naik sedikit ke atas, tepat di gundukan di bawah pusar itu. Perasaanku mengatakan ada sesuatu yang lain yang akan terjadi. Bokep barat Aku merasakan bulu-bulu halus di telapak tanganku. Ibu itu kini sedang sibuk memberikan makan kepada anaknya. Lagi-lagi digigitnya dengan bibirnya. 14A. Aku memilinnya. Tidak terkecuali ibu dan anak di sampingku. Tapi kepepet sih, harus cari upa (“cari nasi”) di Jakarta.Tak lama kemudian bis itu datang juga. Sedikit bergelombang. Sekali dalam seumur hidup.Aku beranjak di tengah kerumunan calo-calo untuk mencari busku. Nikmat tak terkira.Tampaknya dia sudah sering melakukan ini. Kendaraan mulai menderu, bertambah cepat. Kemudian memandang ke arah dia. Semua orang tampaknya sudah terlelap. aku kembali menutup mataku.Perjalanan ini sesungguhnya bakal menyenangkan, kalau tidak harus mendengar rengekan anak 5 tahun yang sepertinya tidak pernah diam itu. Maaf ya,” jawabku agak keberatan. Matanya terpejam. Akhirnya dia turun tangan. hmmm. Si bukit kembar yang kenyal.




















