Winda terlihat meringis,“ Oohhh…perrrih…sssshhh…” tapi kembali ditekannya pantatnya sehingga kemaluanku msauk setengahnya,“ Aku tak kuasa menahan diri lagi merasakan nikmat yg menyelimuti kemaluanku,hangatnya dinding2 vagina Winda terasa mencengkram kemaluanku kuat2 dan‘ keluarlah lenguhanku tertahan…“ MMmmmmhhhhh……” Winda agak tersentak dan menghentikan tindakannya,lalu duduk disampingku dengan wajah harap2 cemas.Tapi ketika melihatku tak bereaksi,ia kembali mengangkangkan pahanya diatasku dan memasukan kemaluanku yg sudah berdenyut2 tak keruan kedalam vaginanya semakin hati2,sementara cairanku dan cairan Winda yg membanjir telah menyelimuti kepala kemaluanku.. Bokef Lalu disibakannya kain sarungku,sehingga bagian tengah tubuhku yg hanya bercelana dalam terpampang dihadapan Winda. Jantungku semakin gemuruh,sementara darahku mengelegak menahan berahi,nafasku memburu tertahan.Winda kemudian membuka celana dalamnya,mataku makin melotot melihat kemaluanya yg menggunduk dan sedikit berbulu halus,pahanya cukup besar untuk seorang anak,putih dan mulus. END,,,,,,,,,,,, Kelihatanya,ia amat terangsang tapi takut ketahuan,persis sama denganku setiap aku mengintipnya mandi. Ketika kantuk mulai datang,aku tak sadar mulai memejamkan mata,dan TV masih menyala.Tak lama kemudian,antara sadar dan tidak aku mendengar pintu kamar Winda




















